Sumber foto: Dokumen Menko Polhukam Luhut Tropongsenayan Binsar Panjaitan |
Pasalnya, sejumlah elemen masyarakat yang ada di Wamena Papua melakukan aksi pemblokiran jalan yang menghubungkan Kabupaten Wamena dengan sejumlah Kabupaten lainnya di provinsi Papua (Trans Jayapura-Wamena).
Menurut salah satu sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, aksi pemblokiran yang dilakukan masyarakat Wamena akibat ketidak percayaan mereka terkait kematian salah satu aktivis Papua yakni Musa Mabel dan meminta pertanggungjawaban pada pemerintah dalam hal ini Menkopolhukam untuk memberikan penjelasan sebab kematian.
"Masyarakat marah dan kecewa atas meninggalnya salah satu putra terbaik dan kebanggan masyarakat Wamena yakni Musa Mabel yang tidak jelas sebab kematiannya seperti apa pasca ditangkap aparat polres Jaya Wijaya Papua beberapa waktu lalu di Jakarta," ungkap sumber yang enggan disebut namanya ini pada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (08/05/2016).
Menurut informasi yang beredar pada masyarakat Wamena, lanjut dia, Musa Mabel yang merupakan aktivis yang konsen pada persoalan Papua dijemput secara paksa oleh sejumlah aparat kepolisian dari polres Jaya Wijaya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Bahkan, lanjut dia, Musa Mabel sempat ditahan di Polsek Taman Sari Jakarta Barat sebelum diterbangkan ke Papua.
"Informasinya, Musa Mabel saat itu dijemput paksa tiga aparat kepolisian berpakaian preman dari polres Jaya Wijaya yang sengaja datang dari polres Jaya Wijaya ke Jakarta untuk menjemput Musa Mabel, lalu dia ditahan satu hari di polsek Taman Sari Jakbar setelah itu dibawa ke Papua dan ditahan selama 7 hari di Polda Papua hingga akhirnya Musa menderita sakit hingga meninggal. Terkait kasusnya apa dan sebab kematiannya seperti apa, hingga kini belum jelas dan belum ada penjelasan dari pihak kepolisian hingga meninggalnya Musa Mabel sampai saat ini, padahal Musa sebelum ditangkap dalam keadaan sehat walafiat," terang dia.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa masyarakat Wamena akan terus melakukan aksi pemblokiran jalan Trans Jayapura-Wamena sepanjang belum adanya penjelasan dari pihak-pihak terkait.
"Masyarakat Wamena akan tetap memblokir jalan trans Jayapura- Wamena sepanjang belum ada penjelasan yang memadai dari pihak kepolisian, pemda maupun pemerintah pusat dalam hal ini Menkopolhukam," terang dia.
Bahkan, lanjut dia, masyarakat meminta agar Menkopolhukam datang ke Wamena Papua memberikan penjelasan akan hal ini.
"Masyarakat Wamena meminta Menkopolhukam datang kasih penjelasan pada masyarakat Wamena karena sampai saat ini jenazah Musa Mabel masih belum di kebumikan," pungkas dia. (icl)
Sumber : teropongsenayan.com
Komentar