Mahasiswa Semester 7 Akuntasi Keuangan, Universitas Ottow Geisler ini sudah bekerja di Yajasi 2014, waktu itu ia Semester 4.
"Saya ikut mendaftar setelah diberitahu Pak Jeff Ron Sohilait,ada 28 orang yang mendaftar dan yang lulus tes wawancara hanya dua orang, saya senang dan sangat bersyukur karena bisa bekerja di sini,” katanya saat di temui Jubi di Yajasi, Senin (19/9/2016).
Menurutnya banyak hal yang didapatkan saat bekerja di Yajasi. Ada susah dan senang karena dapat mencukupi kebutuhan perkuliahan karena pekerjaan tersebut sistem kontrak.
“Ada kesempatan untuk kuliah dan yang membuat saya kadang bingung, jika jadwal kerja dan jadwal kuliah bertabrakan, sehingga membuat saya terpaksa cuti kuliah satu tahun," tuturnya.
Ia pernah berpikir untuk keluar dari pekerjaan. Namun akhirnya memilih bertahan. Sehari ia bekerja delapan jam, dibagi pagi, siang, atau malam. Gajinya menjadi satpam tidak begitu mencukupi kebutuhan, akhirnya ia juga menjadi tukang ojek pada malam hari sepulang kuliah.
“Kadang saya bangun subuh untuk mengojek sebelum ke kantor dan ke kampus," katanya.
Letinus mengatakan, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena tidak ada tempat untuknya bersandar dan mengadu.
"Saya punya Mama sudah berumur, tidak dapat membantu untuk kebutuhan kuliah saya, namun saya ingin mewujudkan impian Mama, yaitu saya harus kuliah sampai selesai dan harus bisa seperti anak-anak lain," ujarnya.
Jeff Ron Sohilait, kepala gudang dan fasilitas Kantor Yajasi mengatakan, suka dengan Letinus karena ia aktif di pelayanan dan bertanggung jawab. (*)
[Jubi]
Komentar