Dialog antara penyiar RRI Wamena dan pekerja sosial dari dua organisasi yang didatangi salah satu oknum polisi - Foto/kompas.com |
Ada tiga narasumber yang dihadirkan dalam dialog yang mengangkat program Sang Inspirator ini, yakni Ketua FMJ-PTP Mully Wetipo, Sekretaris FMJ-PTP Yance Itlay, dan Ence Geong selaku fasilitator Yayasan Teratai Hati Papua.
Penyiar yang bertugas memandu program ini adalah Ilham Aditjori. Program ini biasanya berlangusung setiap hari Jumat. Dialog direncanakan berlangsung dari pukul 16.00 sampai pukul 17.00 WIT.
Dialog ini membiacarakan tentang peranan advokasi dari FMJ-PTP Yayasan Teratai Hati Papua terkait sejumlah masalah sosial di Jayawijaya. Misalnya melambungnya harga BBM seperti premium yang berkisar Rp 75.000 hingga Rp 100.000 per liter pada tahun lalu.
Ketika dialog sedang berlangsung sekitar pukul 16.16 WIT, tiba-tiba masuklah dua orang itu ke ruangan. Salah satu oknum dengan menggunakan seragam polisi berinisial DT berdiri di belakang ketiga narasumber. Sementara salah seorang temannya yang menggunakan pakaian preman langsung memotret para narasumber.
Para narasumber dan penyiar kaget dengan kedatangan dua orang itu. Kedua oknum tersebut berada di dalam ruangan sekitar lima menit. Mereka pun keluar tanpa berbicara apapun dengan narasumber dan penyiar.
Mully saat dihubungi pada Sabtu (27/8/2016) mengatakan, masuknya kedua oknum merupakan bentuk intimidasi terhadap media dan pekerja sosial.
“Kami meminta agar Dewan Pers dan pimpinan polres setempat menindaklanjuti masalah ini sehingga oknum anggota tersebut tak mengulangi perbuatannya,” harap Mully.
Kepala RRI Wamena, Anwar Imran ketika dikonfirmasi mengakui tak melihat kejadian tersebut. Namun, ia telah mendapatkan laporan terkait masalah itu.
“Biasanya, ada anggota polisi atau TNI yang turut mendokumentasikan kegiatan dialog di RRI ketika Kapolres atau Dandim yang menjadi narasumber. Kalau dalam dialog kemarin, saya juga tidak tahu ada anggota yang turut masuk ke dalam ruangan dialog,” ungkap Anwar. [Kompas]
Komentar