Foto fb/Marinus Yalley Peyon, Mahasis |
Inti pembahasan dalam seminar tersebut mengadakan program “Berencana Perluasan Kependudukan Nasional (Migrasi) dan Keluarga Berencana (KB)” secara khusus di Papua dan Papua Barat.
Dalam seminar ini menghadirkan sebagaian pejabat Papua dan Papua Barat diantaranya Lenis Kogoya (staf khusus presiden), Alosius Giay (untuk mempresentasikan kesehatan di Papua), kepala dinas kesehatan propinsi Papua Barat, Marinus Young (dosen Uncen), mantan DUBES RI. dan tokoh-tokoh Papua lainnya.
Di pihak luar dari Papua juga ikut serta dalam seminar tersebut adalah guru-guru besar dari UI, pejabat Kementrian dan salah satu guru besar dari Australia.
Dalam seminar nasional ini membahas tentang langkah-langkah dan tujuan program Berencana Perluasan Kependudukan Nasional (Migrasi) dan Keluarga Berencana (KB) berfokus di Papua.
Keluarga Berencana ini bukan hanya diperuntukan bagi wanita tetapi rencananya akan buat termasuk kepada pria. Program ini setelah dibahas Lenis Kogoya mengatakan silahkan laksanakan dan rekomendasinya kemudian masukan ke saya agar saya akan teruskan ke presiden Jokowi untuk mengadakan program ini khusus bagi Papua dan Papua Barat. Imbuhnya.
Akhir-akhir dalam kegiatan seminar tersebut terjadi kericuhan adu mulut karena bertentangan dengan penduduk asli Papua yang tiap tahun kian menurun . Oleh karenanya Marinus Young marah dan protes karena program ini bertantangan dengan Orang Asli Papua. Program ini merupakan suatu program dari pusat untuk memusnahkan masyarakat asli Papua. Kata Marius.
Mohon teman-teman sebarkan informasi ini.
Jakarta, 09 Mei 2016
Marinus Yalley Peyon, Mahasiswa UKI.
Komentar