Festival Budaya Lembah Baliem tahun 2015 yang diselenggarakan di Wosi – Jubi/Islami
Wamena, Nawor Lano – Pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) di Distrik Walesi, Jayawijaya, Agustus 2016 diselenggarakan event organizer (EO) dan tetap menggunakan SDM lokal.

“Tahun ini kita ingin berbeda dari tahun sebelumnya jadi kita gunakan event organizer agar lebih meriah, tetapi pelaksana di lapangan adalah masyarakat lokal yang diawasi pemerintah daerah,” kata Sekda Jayawijaya, Yohanis Walilo kepada wartawan di Wamena, Sabtu (27/2/2016).


Keterlibatan EO pada FBLB 2016 merupakan kebijakan pemerintah daerah Jayawijaya. Pasalnya, dari pelaksanaan FBLB hingga ke-26 tahun 2015 dirasakan tidak ada perbedaan, maka untuk yang ke-27 ini diharapkan ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya.

“Artinya, kita ingin memberikan informasi tentang daerah lalu sajian-sajian atraksi budaya sehingga semua pengujung atau wisatawan benar-benar merasa puas dengan apa yang kita sampaikan,” katanya.

Ia membantah jika masyarakat adat setempat tidak dilibatkan. “Menyangkut lokasi yang disepakati di Welesi, saya berharap pembicaraan kepala distrik dan tokoh-tokoh disana menyangkut persetujuan lokasi itu sudah tidak boleh ada halangan lagi. Saya pikir kalau ada yang keberatan dalam hal ini kami akan bicarakan itu, supaya pelaksanaan FBLB dilaksanakan di lokasi yang baru,” katanya.

Sebelumnya Ketua Lembaga Musyawarah Adat (LMA) wilayah Welesi, Herman Hogy Yelipele, Rabu (17/2/2016) saat bertandang ke redaksi Jubi mengatakan pihaknya hingga kini belum dilibatkan secara langsung dari pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Kabupaten Jayawijaya.

“Pada dasarnya kami sangat mendukung festival lembah beliem, namun kami sebagai LMA di daerah yang akan digelar festival tersebut tidak dilibatkan,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap baik kepala distrik dan bupati Kabupaten Jayawijaya bisa duduk bersama dengan LMA wilayah Walesi guna membicarakan lahan yang akan digunakan festival tersebut.
“Kami dengar-dengar katanya lahan yang akan digunakan sebagai tempat festival tersebut seluar 50 hektare. Tapi kami sebagai pemilik hak ulayat tidak diberitahukan,” ujarnya. (Islami)

Sumber : tablidjubi.com