Suasana launching program pendidikan USAID-Kinerja di Baliem Pilamo HOTEL, Wamena-Jubi/Islami |
Kinerja Jayawijaya selama ini bermitra dengan pemerintah setempat untuk memperbaiki pendidikan, terutama pelayanan publik dengan fokus pada puseksmas. Namun kini meluas ke program pendidikan.
Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya, Drs. Tinggal Wusono dalam sambutannya mengapresiasi langkah LSM tersebut, terutama untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Kita berharap, dinas pendidikan dan semua LSM untuk bekerja sama saling mendukung semua kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan SDM di Papua, terutama di Jayawijaya,” kata Tinggal.
Menurut dia, pemerintah setempat mengalami kekurangan guru. Oleh karena itu, dengan di-launcingnya program Kinerja-USAID dapat membantu pemerintah.
“Saya senang teman-teman donor yang lakukan kegiatan ini untuk bisa sinergitas demi kemajuan pendidikan di daerah ini. Mudah-mudahan niat baik ini bisa dapat respons dari aparat pemerintah maupun siswa di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu Dr.Totok Purnomo, pemateri maupun penyedia program pendidikan Kinerja-USAID mengatakan, dalam waktu 18 bulan ke depan pihaknya berupaya menghasilkan out put yang baik.
Pihaknya bahkan mendorong pemerintah daerah mendistribusikan guru-guru ke sekolah-sekolah. Selain itu menjalankan fungsi dari Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
“Program ini memang sudah ada lama, tetapi yang di bawah Kinerja akan dijalankan lagi sesuai MBS itu hanya saja akan lebih ditingkatkan lagi,” kata Purnomo.
Ia juga menjelaskan mengenai guru-guru asal Indonesia yang ditarik oleh negara tetangga, seperti Malaysia dan beberapa negara terdekat lainnya. Mereka itu bisa berkembang dan akhirnya negara-negara itu mengalami dampak pendidikannya meningkat luar bisa, sementara Indonesia sendiri mengalami krisis tenaga pendidik.
“Oleh sebab itu, program ini diharapkan bisa memberikan dampak peningkatan pendidikan yang baik kedepan, terutama dalam melibatkan masyarakat dan tokoh-tokoh di lingkungan sekolah,” ujarnya.
Selain itu, kata Purnomo, banyak orang yang memprotes program ini, lantaran hanya berjalan di daerah yang sudah pernah dimasuki Kinerja-USAID, seperti Provinsi Papua, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Jayawijaya.
Tetapi menurutnya, pihaknya tidak bisa membatasi itu sebab sudah diatur sesuai dengan kondisi daerah. Pihaknya hanya bisa bekerja dan menjalankan program tersebut. (Islami/tabloidjubi.com)
Komentar