Beni Walela, Salah satu orangtua yang menjalankan aksi Jubi/Wesai |
“Anak-anak kami sudah beli tanah di Jayapura untuk bangun asrama pelajar dan mahasiswa Distrik Usilimo, tapi ada kekurangan untuk administrasi pertanahan. Dan untuk pembangunan asrama juga dana belum ada. Jadi, kami orangtua mencari dana dengan jalankan surat les sumbangan,” kata Beni Walela yang mengaku orangtua salah seorang pelajar di Jayapura ketika ditemui Jubi di sekitar bank Papua cabang Wamena, Rabu (7/10/2015).
Ia tidak menyebutkan berapa jumlah mahasiswa dan pelajar yang belajar di Jayapura.
Menurut dia, sumbangan tersebut ditujukan ke kantor-kantor pemerintah dan swasta serta perseorangan. “Jadi, isinya sukarela, mereka (penyumbang) mau bantu berapa saja,” lanjutnya.
Sebanyak 400 surat dilayangkan untuk mendapatkan sumbangan. “Asrama yang mau bangun ini atas nama Usilimo, tapi pelajar mahasiswa dari beberapa distrik sekitar juga bisa karena sebenarnya kami ada hubungan kekeluargaan dengan mereka juga. Pemerintah Jayawijaya ada kasih dana Rp 100 juta lebih, tapi itu habis beli tanah ,” katanya.
Sekretaris dalam aksi tersebut, Walkius Entama mengatakan, “surat yang kami bagi ini aksi kumpulnya hari Jumat tanggal 9 Oktober di kantor distrik. Kami lakukan upacara adat Etai di sana.”
Surat perihal undangan les sumbangan sukarela untuk mendukung program pembangunan asrama mahasiswa dan pelajar di Jayapura tertanggal 28 September 2015 tersebut sudah disebarkan ke sejumlah kantor dan badan di Wamena, salah satunya di RRI Wamena. Surat tersebut ditandatangani Beni Walela selaku ketua aksi dan Walkius Entama, Sekretaris dan mengetahui kepala Distrik Usilimo, Baimen Wanimbo disertai cap Distrik. (Wesai H.)
Sumber : tabloidjubi.com
Komentar