Danau Ayamaru / jalanblog.wordpress.com
Sejak dulu, Danau Ayamaru memegang peranan penting dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar danau baik dari sektor transportasi, wisata dan juga sektor perikanan. Danau Ayamaru sudah berfungsi secara tradisional sebagai sarana lalu lintas penduduk sebelum adanya transportasi darat dan udara untuk menghubungkan kampung-kampung disekitar Distrik Ayamaru.

Selain sebagai sarana transportasi, Danau Ayamaru juga merupakan penyangga sumber daya air bagi masyarakat dan kehidupan di sekelilingnya khususnya disektor perikanan karena Danau Ayamaru kaya berbagai jenis ikan hias yang bernilai ekonomi tinggi. Ikan hias tersebut memiliki berbagai warna seperti kemerah-merahan, kuning kepala putih, dan badan hitam serta ekor bercabang empat.

Tidak hanya ikan hias yang terdapat di danau ini. Terdapat juga ikan mas, betik, satar, salamande, gabus, ikan lele, mujair, sepat, ikan sembilan hitam, siput danau dan beberapa jenis udang (jenis udang merah, udang kuning dan biru). Selain sebagai sumberdaya perikanan, Danau Ayamaru juga merupakan tempat bersinggahnya burung Flamingo dalam migrasi antar benua yakni dari Benua Asia ke Australia atau sebaliknya. Danau Ayamaru juga masih kaya akan keanekaragaman hayati flora maupun fauna antara lain terdapat tumbuh-tumbuhan, etnobotani, tanaman obat, satwa mamalia, burung, kupu-kupu, amfibia, reptil, fauna tanah dan serangga perairan maupun darat.

Sayangnya, saat ini sumberdaya perikanan di Danau Ayamaru yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat ini terancam punah akibat menurunnya permukaan air danau yang diperkirakan telah menyurut hingga sekitar 50 meter. Bahkan sejak beberapa tahun terakhir ini sebagian areal danau telah mengering, menjadi rawa dan beberapa areal tertentu telah ditumbuhi semak belukar/rumput-rumput. (jubi)