Perjanjian Baru merupakan bagian dari Alkitab yang memiliki peran penting untuk membina umat sehingga keberadaannya tidak terpisahkan dari kehidupan umat yang berkeinginan untuk mengenal dan memahami Alkitab. Untuk tujuan inilah, rencana penerjemahan Perjanjian Baru dilakukan untuk suku Walak di Papua.
Suku Walak, dengan jumlah penduduk sekitar 28.000 jiwa, tinggal di pegunungan tengah Papua, tepatnya di bagian utara Kabupaten Jayawijaya dan di bagian barat Kabupaten Mamberamo Tengah. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Walak, yang memiliki persamaan 20% dengan bahasa-bahasa suku di sekitarnya, seperti bahasa Lani, dialek Baliem, dialek Kimbim, dan sebagainya.
Namun, persamaan tersebut tidak cukup banyak menolong mereka untuk mengerti Alkitab yang sudah tersedia dalam bahasa Lani. Itu sebabnya, ketiadaan Alkitab dalam bahasa Walak menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh para pelayan umat serta umat Tuhan di suku Walak.
Dengan demikian, penerjemahan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Walak diharapkan dapat menolong umat Kristen di sana untuk mengenal Allah lebih dalam dan tidak tergerus oleh berbagai persoalan hidup. Kondisi ini juga mengundang kita untuk mendukung suku ini melalui doa dan dana sehingga dapat membuka wawasan dan kesempatan bagi umat Tuhan di Walak untuk memelihara dan memperdalam iman mereka.
Biaya yang dibutuhkan untuk proyek Penerjemahan Perjanjian Baru bahasa Walak adalah:
Penerjemah Rp. 297.787.900,-
Pengetik Rp. 39.689.000,-
Perjalanan/Checking Rp. 300.000.000,-
Administrasi/Peralatan Rp. 60.900.000,-
Total Rp. 698.376.900,-
Dukungan dana yang sudah diperoleh sampai dengan akhir bulan Juni 2012 sebesar Rp. 417.147.300,-. Masih perlu diupayakan dana sebesar Rp. 281.229.600,- (alkitab.or.id)
Komentar
Semoga bisa tercapai sesuai,kita doakan semuanya.Nawor Lano
BalasHapusAmin...
Hapus