Foto : Ikatan Keluarga Besar Suku Walak Facebook
Ini adalah suatu ajakan bahwa Menjaga identitas Walak dari ancaman zona degradasi suku-suku kecil dan bahasa di Papua. Karena saya pedulu, sama-sama kita peduli dan bukan dari siapa, kembali lagi pada kamu dan saya.

Akankah Suku Walak hanya tinggal nama di pusara/batu Nisan di bumi cenderawasih?
Ataukah dalam benak kita hanya terplesit kata "Masa bodoh ah, emangnya gue mikirin sukulah apalah, kalau mikirin engak gaul deh... lebih baik gue mikirin yang besar-besar ajalah, lagian orang selalu ngomong kalau orang Walak /Suku walak itu Keras, Pelit dan lain sebagainya, entar gue kehilangan teman-teman lagi, terpojok, biar gue di terima di kelompok besar saja"

Bahasa seperti diatas adalah bukan gaya bahasa ciri khas orang Papua atau Suku Walak, itu dialeg orang lain dan itu adalah contoh untuk kita tidak harus menggunakan bahasa-bahasa seperti itu, boleh tetapi pada tempat dan lingkungan posisi anda jangan asal keluar berbicara.

Apakah kita pasrah dan membiarkan Suku Walak Degradasi dari permukaan bumi Cenderawasih dan sejarah akan mencatat di Batu Nisan bahwa di Lembah Baliem pernah hidup sebuah suku Kecil, namun telah hilang di telan bumi.

Mari kita berpikir dan mengasah rasa persatuan dan Kesatuan lebih kuat dan memberikan saran dan solusi atas lambatnya angkah perkembangan Pertumbuhan penduduk Suku Walak.

Ayo sobat, siapa lagi yang bisa kita arahkan untuk menjaga? hanya anda dan saya sebagai orang Walak semestinya kita harus peduli dan menjaga hak warisan nenek moyang kita, tidak akan ada orang lain yang datang dan akan mengaku dia adalah orang Walak itu sangat mustahil maka dari itu, sebaikya jangan menyangkal bahasa, budaya dan suku anda sendiri.

Kami tunggu pandangan dan saran-saran anda.

Admin Ikatan Keluarga Besar Suku Walak Nen.